Selasa, Februari 05, 2008

" Man " Bengkalis mandau & meranti

Rumah itu sudah lama tidak terurus, rumput dihalaman saja sudah lama tidak tersentuh parang maupun arit, rumah tua itu bukan tidak berpenghuni, seorang kakek tua bernama “ Man “ sudah lebih dari setengah abat tinggal disini, walaupun tanpa penerangan litrik PLN, mungkin “ Man “ tidak kecewa karna disini listrik juga hidup satu hari dan setelah itu dimatikan tiga hari dengan alasan yag tidak masuk akal atau mungkin PLN melakukan penghematan.

Kini dia telah renta tidak lagi dapat bekerja seperti dulu, lagi apalagi sudah lebih lima tahun ini ia didera penyakit asma, yang membuatnya semakin lamah dan tidak berdaya, sepuluh tahun yang lalu ‘ Man ‘ masih sangat kuat masih bisa bermain bola bersama anak-anak, yang begitu menyukai sosok “ Man “ yang ramah dan suka bercerita serta mendongeng.

Man sehari-hari bekerja sebagai penakik getah ( kalau dikampungku disebut motong dan nakik ), ” man ” sudah lama ditinggal oleh istrinya yang mengingkan perubahan ekonomi, merantau ke Malaysia dan tidak pernah kembali lagi sampai sekarang, mungkin karna sejak menikah dengan ” Man ” hidupnya tidak pernah berubah tetap saja miskin, hasil menakik getah sehariannya tidak lebih dari lima ribuan, karna “ Man “ bekerja dengan toke dengan cara membagi dua dari hasil yang didapat oleh “ Man “

Hari masaih sangat pagi, jam baru menunjukan pukul 04:00, “ Man “ sudah bangun, ini dilakukan man setiap pagi, sambil menunggu shalat subuh “ Man “ Mengabil air disumur belakang rumah yang jaraknya cukup jauh, maklum selat baru bukannya kota yang mampunyai kamar mandi dan sumur didalam rumah, dikumpulkan kayu-kayu yang telah terbakar separo lalu disiramnya dengan sedikit minyak tanah, lalu diletakanlah panci yang telah hitam legam tersebut keatas tungku untuk mamasak air , karna “ Man “ adalah pengopi berat, sambil menunggu air masak diasahnya pisau takik agar tajam sehingga ia akan lebih mudah bekerja.

Kenapa hari ini “ Man “ begitu bersemangat ?... kemaren sore ” Man ” dikasi Pak RT kupon pengabilan beras miskin ke kantor lurah, ” Man ” mendapat Jatah Beras miskin lima belas kilo ditambah dengan minyak goreng curah satu kilo, ini sudah merupakan jatah " man " dalam beberapa bulan ini.

” Man ” pernah bertanya kepadaku kenapa pemerintah sekarang ini baik sekali mau membagi-bagikan beras ! ya...? tanya " man " dengan antusias, ” aku menjawab " itu berkat Otonomi daerah, yang sudah berlangsung lebih dari lima tahun, Bengkalis ini Paling kaya lo ” kataku lagi ” minyak melimpah, hasil pertanian juga tidak kurang banyaknya, " O.. gitu kata ” Man ” sambil Mangut-manggut, Minyak dari Duri dan Selatpanjang ya ..Kata ” Man ” seolah lebih mengerti dari ku, aku hanya tersenyum membenarkan ucapan " man ".

Setelah pulang dari kantor " Lurah ", Raut muka ” Man ” berubah, seperti ketakutan dengan mata berkaca-kaca, '" man " mengadu kepadaku, mungkin bulan depan aku tidak dapat jatah lagi kata ” Man ”, lo... kenapa ” kata ku ” , iya kan Duri dan Selatpanjang mau jadi kabupaten sendiri, Jadi Bengkalis tidak kaya lagi kata ” man ”

”Jangan kawatir aku menenangkan " man " , kita kan mau gabung ke Malaysia atau Singapura, jadi nanti ” Man ” tidak usah kerja lagi seperti sekarang ini, " man " tidak perlu antrian minyak tanah mapun sembako murah, disana pemerintah akan menggaji ” Man ” walau tanpa bekarja, ” kataku ”, dangan kekagetannya " man " kembali lagi bertanya kepadaku, kapan rencana itu tanya ” Man ” lagi, aku menjawab ” sehari setelah Duri dan Selatpanjang dimekarkan ”. " man " pun terus tesenyum sambil melihat aku berlalu.

” Man ” berpikir sangat sederhana, apalagi masalah otonomi yang bukan menjadi urusannya, aku yakin jika " man " tahu, barpikir dan terpelajar, pasti " man " berkata " semua itu bohong..! ujungnya jabatan dan uang, kalau pejabat kita jujur dan adil pasti bukan jadi anggota DPR yang dikejar, namun guru madrasah dan mubalig akan makin bertambah banyak, karna disitu uangnya sedikit, kalau ( 3 trilyun APBD ) tidak sanggup menerangi pulau bangkalis 24 jam berapa APBD yang dibutuhkan..?....., namun " man " tidak peduli, setitik gerimis yang menyambanginya berupa beras dan minyak goreng mampu membuat ” Man ” tersenyum , walapun Bengkalis harus dimekarkan lagi.

2 Comments:

At 11:19 AM, Anonymous Anonim said...

kalo boleh tahu,Kantong semarnya untuk apa mas?. Benda itu terbanyak tumbuh di Riau, di kampung saya juga ada di pulau Penyalai

 
At 8:54 PM, Blogger Mas Awan Sableng said...

hallo bung edi
salam kenal yah
saya dari pekanbaru juga

saya lebih aktif di
www.dewacint4multiply.com

Aalam
DC

 

Posting Komentar

<< Home

 sekedar ungkapan hati


Blogger Indonesia

.:[Close][Klik 2x]:.
" Terimakasih atas kunjungan anda ".... Jangan Lupa tinggalkan pesan di ShoutMix



Powered by IP2Location.com

TERIMAKASIH

SEKEDAR UNGKAPAN HATI