Bentrok Nelayan Selat baru Bengkalis
"Kasian jang !.. demi membela kawan harus masuk penjaro.!.” , “Bio dio raso, memang nya ikan di laut punyo dio..?.” , “Inilah susahnyo jadi orang kecik , semua salah...?!”.menu obrolan yang kini setiap hari di bicarakan di Parit I selat baru Kec.Bantan.
Pagi ini memang mendung, sepertinya alam juga tau gundahnya warga disini, rasa was-was tampak dari wajah-wajah mereka setelah kejadian 15 Juni yang lalu, ketakutan akan serangan balik dari nelayan jaring batu ( bottom gill net ) dan penangkapan warga yang bernama UJ yang terindikasi tersangka bentrokan oleh pihak kepolisian, karna tidak tertutup kamungkinan masih akan bertambah.
Di Parit satu inilah sebagian besar nelayan selatbaru tinggal, mereka memang sedang mengalami kesulitan ekonomi, minimnya modal, penguasaan tehnologi perikanan yang pas-pasan, tangkapan ikan yang semakin berkurang, serta pemasaran lewat tengkulak ( umumnya dari etnis cina ), juga tingkat pendidikan yang jauh tertinggal, karna di Parit I tidak lebih dari 10 orang yang tamat SMU, sehingga perkembangan warga sangat lambat.
Punca masalah adalah Ikan Kurau ( giant threadfin) yang di tangkap memakai jaring batu ( bottom gillnet ) jaring ini tanpa ampun dapat merusak terumbu karang dan bebatuan laut, Sedangakan rawai hanya menggunakan pancing, semakin berkurangnya tankapan nelayan jaring rawai membuat mereka cenburu dan berpikir jika ini diteruskan maka ikan kurau akan bernasip seperti ikan terubuk yang dulu terbersar ke II di dunia, sekarang hanya menjadi dongeng anak-anak bengkalis menjelang tidur, walaupun sudah di abadiakan menjadi maskot kota bengkalis, generasi sekarang tidak pernah merasakan enaknya daging dan telur ikan terubuk.
Parit I selatbaru Kec.Bantan adalah tempat yang sangat istimewa buat Bengkalis, selain tempat wisata alam pantai selatbaru juga pelabuhan internasional yang tinggal menunggu pengoprasiannya bertempat disini, sacara tidak langsung ini pasti akan membawa ke arah perubahan terutama warga Parit I, bentrok 15 juni 2006 memang sangat menyedihkan karna initelah berlangsung lebih kurang 25 tahunan yang lalu, namun pihak-pihak dipemerintah daerah terkaya di Indonesia ini tidak pernah mau menuntaskan masalah ini sampai benar adil. Dan sekarang kejadian bentrok lagi mereka hanya saling menuding dan mencari kambing hitamnya saja.
Parit I selatbaru tidak lagi asing bagi ku, aku lahir dan besar di sini, walaupun sekarang Cuma sesekali berkunjung ke pantai selatbaru wajah teman-temanku masih begitu jelas di banakku, orang-orang tua dulu yang sekarang mungkin sudah tidak ada lagi seperti, wahap, gemplo, amil, wage, senan, ilyas, derus adalah orang tua di parit I sedangkan teman-teman mainku seperti Ujang, karim, katan,amit,karimun,umar A, Umar B, juga siti hajar, siti rohani, minah adalah teman-temanku di SDN 048.
Ingatan ku kini semakin jauh dimana saat aku dan teman nelayan ku mancing di kuala sungai liong , juga naik perahu pompong ngabil ikan di gumbang ( alat tangkap seperti lukah yang terbuat dari jaring ) udang putih besar, cumi-cumi, tinggal ambil saja, ikan tengiri, bawal, parang, selar, layur, senangin, yang paling kusuka ikan selar kalau di bakar di kasi kicap asin cap soya ( kicap dari Malaysia ) cabe di iris huh..uenak tenan, makan selagi hangat, yang paling tidak bisa ku lupakan saat aku mendapatkan 4 ekor ikan blukang waduh cukup puas walaupun perjalan ke kuala watu itu masih susah, kita harus melewati bibir pantai berpasir dengan berjalan kaki atau menaiki sepeda itupun bisa kita lakukan jika air pasang lagi surut, jika terjebak pasang yah kita tunggulah 2-4 jam kemudian, sesampainya di rumah langsung ku buat bumbu dan ku panggang diatas bara api dari kayu, setengah matang ku tinggal mandi siap mandi ingat ada PR yang harus ku kerjakan, setelah mengerjakan PR maksud hati mau makan dengan ikan panggang, namun betapa kecewanya aku, yang tinggal Cuma duri dan kepalanya aja, menangis rasa hati mana lapar lagi, nasi udah diambil lagi....aku jadi sedih..dih dih....
Sekarang teman-temanku lagi bersedih dan berduka , aku hanya dapat berdoa semoga kalian sabar menjalani semua ini.
"Teman badai pasti berlalu"
Pagi ini memang mendung, sepertinya alam juga tau gundahnya warga disini, rasa was-was tampak dari wajah-wajah mereka setelah kejadian 15 Juni yang lalu, ketakutan akan serangan balik dari nelayan jaring batu ( bottom gill net ) dan penangkapan warga yang bernama UJ yang terindikasi tersangka bentrokan oleh pihak kepolisian, karna tidak tertutup kamungkinan masih akan bertambah.
Di Parit satu inilah sebagian besar nelayan selatbaru tinggal, mereka memang sedang mengalami kesulitan ekonomi, minimnya modal, penguasaan tehnologi perikanan yang pas-pasan, tangkapan ikan yang semakin berkurang, serta pemasaran lewat tengkulak ( umumnya dari etnis cina ), juga tingkat pendidikan yang jauh tertinggal, karna di Parit I tidak lebih dari 10 orang yang tamat SMU, sehingga perkembangan warga sangat lambat.
Punca masalah adalah Ikan Kurau ( giant threadfin) yang di tangkap memakai jaring batu ( bottom gillnet ) jaring ini tanpa ampun dapat merusak terumbu karang dan bebatuan laut, Sedangakan rawai hanya menggunakan pancing, semakin berkurangnya tankapan nelayan jaring rawai membuat mereka cenburu dan berpikir jika ini diteruskan maka ikan kurau akan bernasip seperti ikan terubuk yang dulu terbersar ke II di dunia, sekarang hanya menjadi dongeng anak-anak bengkalis menjelang tidur, walaupun sudah di abadiakan menjadi maskot kota bengkalis, generasi sekarang tidak pernah merasakan enaknya daging dan telur ikan terubuk.
Parit I selatbaru Kec.Bantan adalah tempat yang sangat istimewa buat Bengkalis, selain tempat wisata alam pantai selatbaru juga pelabuhan internasional yang tinggal menunggu pengoprasiannya bertempat disini, sacara tidak langsung ini pasti akan membawa ke arah perubahan terutama warga Parit I, bentrok 15 juni 2006 memang sangat menyedihkan karna initelah berlangsung lebih kurang 25 tahunan yang lalu, namun pihak-pihak dipemerintah daerah terkaya di Indonesia ini tidak pernah mau menuntaskan masalah ini sampai benar adil. Dan sekarang kejadian bentrok lagi mereka hanya saling menuding dan mencari kambing hitamnya saja.
Parit I selatbaru tidak lagi asing bagi ku, aku lahir dan besar di sini, walaupun sekarang Cuma sesekali berkunjung ke pantai selatbaru wajah teman-temanku masih begitu jelas di banakku, orang-orang tua dulu yang sekarang mungkin sudah tidak ada lagi seperti, wahap, gemplo, amil, wage, senan, ilyas, derus adalah orang tua di parit I sedangkan teman-teman mainku seperti Ujang, karim, katan,amit,karimun,umar A, Umar B, juga siti hajar, siti rohani, minah adalah teman-temanku di SDN 048.
Ingatan ku kini semakin jauh dimana saat aku dan teman nelayan ku mancing di kuala sungai liong , juga naik perahu pompong ngabil ikan di gumbang ( alat tangkap seperti lukah yang terbuat dari jaring ) udang putih besar, cumi-cumi, tinggal ambil saja, ikan tengiri, bawal, parang, selar, layur, senangin, yang paling kusuka ikan selar kalau di bakar di kasi kicap asin cap soya ( kicap dari Malaysia ) cabe di iris huh..uenak tenan, makan selagi hangat, yang paling tidak bisa ku lupakan saat aku mendapatkan 4 ekor ikan blukang waduh cukup puas walaupun perjalan ke kuala watu itu masih susah, kita harus melewati bibir pantai berpasir dengan berjalan kaki atau menaiki sepeda itupun bisa kita lakukan jika air pasang lagi surut, jika terjebak pasang yah kita tunggulah 2-4 jam kemudian, sesampainya di rumah langsung ku buat bumbu dan ku panggang diatas bara api dari kayu, setengah matang ku tinggal mandi siap mandi ingat ada PR yang harus ku kerjakan, setelah mengerjakan PR maksud hati mau makan dengan ikan panggang, namun betapa kecewanya aku, yang tinggal Cuma duri dan kepalanya aja, menangis rasa hati mana lapar lagi, nasi udah diambil lagi....aku jadi sedih..dih dih....
Sekarang teman-temanku lagi bersedih dan berduka , aku hanya dapat berdoa semoga kalian sabar menjalani semua ini.
"Teman badai pasti berlalu"
1 Comments:
salam blogs
Posting Komentar
<< Home